BANDUNG – Setelah Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Provinsi Jawa Barat selesai menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil), dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar oleh Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) di 27 kota dan kabupaten se -Jawa Barat pada tanggal 5–7 September 2025. Forum lima tahunan ini menjadi ajang estafet kepemimpinan dan momentum lahirnya energi baru kader muda untuk melanjutkan kiprah perjuangan PKS di Jawa Barat.
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Iwan Suryawan (Abah Iwan), menegaskan Musda kali ini digelar dengan semangat regenerasi, kekhidmatan, dan kiprah nyata untuk rakyat. Sesuai arahan DPP PKS, Musda dilaksanakan secara sederhana sebagai wujud empati atas kondisi bangsa yang tengah bergejolak dan memakan korban jiwa. “Di tengah suasana ini, PKS ingin hadir dengan ketenangan dan penghormatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui Musda, kepengurusan PKS periode 2020–2025 resmi demisioner dan digantikan oleh kepengurusan baru periode 2025–2030. Abah Iwan menyampaikan apresiasi kepada pengurus sebelumnya atas dedikasi dan capaian yang telah menjadi modal berharga.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengurus periode 2020-2025 atas dedikasi dan pengorbanannya. Semua capaian yang diraih menjadi modal berharga untuk kepengurusan baru. Tugas berikutnya adalah melanjutkan, menyempurnakan, dan memperkuat kiprah nyata PKS di tengah masyarakat.,” tegasnya.
Ia menambahkan, lima tahun ke depan PKS Jawa Barat diarahkan untuk mengokohkan jati diri partai sebagai partai Islam rahmatan lil ‘alamin dengan nilai bersih, peduli, dan profesional. Gerakan PKS akan dijalankan dengan politik program yang nyata, penguatan kaderisasi, serta pelayanan publik yang benar-benar dirasakan rakyat. Landasan gerakan ini bertumpu pada tiga modal utama: struktur yang solid, kader militan, dan kerja sama kolektif.
Abah Iwan juga menekankan pentingnya sinergi antara PKS dengan pemerintah daerah.
“Kader dan pejabat publik PKS harus bersinergi dengan kepala daerah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun daerah masing-masing. Musda ini adalah titik awal konsolidasi energi baru untuk menghadirkan kebaikan nyata bagi rakyat Jawa Barat,” pungkasnya.
Sesuai arahan dari DPP PKS, Musda tahun ini digelar dengan suasana lebih khidmat dan sederhana, sebagai wujud empati PKS terhadap kondisi bangsa. Ia menambahkan, di daerah yang dinilai rawan keamanan, Musda dilaksanakan dengan pembatasan atribut partai dan tidak mengundang tokoh eksternal.
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Iwan Suryawan (Abah Iwan), menegaskan Musda kali ini digelar dengan semangat regenerasi, kekhidmatan, dan kiprah nyata untuk rakyat. Sesuai arahan DPP PKS, Musda dilaksanakan secara sederhana sebagai wujud empati atas kondisi bangsa yang tengah bergejolak dan memakan korban jiwa. “Di tengah suasana ini, PKS ingin hadir dengan ketenangan dan penghormatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui Musda, kepengurusan PKS periode 2020–2025 resmi demisioner dan digantikan oleh kepengurusan baru periode 2025–2030. Abah Iwan menyampaikan apresiasi kepada pengurus sebelumnya atas dedikasi dan capaian yang telah menjadi modal berharga.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengurus periode 2020-2025 atas dedikasi dan pengorbanannya. Semua capaian yang diraih menjadi modal berharga untuk kepengurusan baru. Tugas berikutnya adalah melanjutkan, menyempurnakan, dan memperkuat kiprah nyata PKS di tengah masyarakat.,” tegasnya.
Ia menambahkan, lima tahun ke depan PKS Jawa Barat diarahkan untuk mengokohkan jati diri partai sebagai partai Islam rahmatan lil ‘alamin dengan nilai bersih, peduli, dan profesional. Gerakan PKS akan dijalankan dengan politik program yang nyata, penguatan kaderisasi, serta pelayanan publik yang benar-benar dirasakan rakyat. Landasan gerakan ini bertumpu pada tiga modal utama: struktur yang solid, kader militan, dan kerja sama kolektif.
Abah Iwan juga menekankan pentingnya sinergi antara PKS dengan pemerintah daerah.
“Kader dan pejabat publik PKS harus bersinergi dengan kepala daerah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun daerah masing-masing. Musda ini adalah titik awal konsolidasi energi baru untuk menghadirkan kebaikan nyata bagi rakyat Jawa Barat,” pungkasnya.
Sesuai arahan dari DPP PKS, Musda tahun ini digelar dengan suasana lebih khidmat dan sederhana, sebagai wujud empati PKS terhadap kondisi bangsa. Ia menambahkan, di daerah yang dinilai rawan keamanan, Musda dilaksanakan dengan pembatasan atribut partai dan tidak mengundang tokoh eksternal. (GW/ NH)