Garut – Kabupaten Garut menjadi salah satu penghasil kentang terbesar di Jawa Barat dengan kontribusi mencapai lebih dari 60 persen dari total produksi provinsi, sekitar 165 ribu ton per tahun. Namun sebagian besar hasil panen masih dijual mentah, membuat petani bergantung pada harga pasar yang fluktuatif.
Menjawab tantangan itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan Produk Hilirisasi Petani Kentang Garut di kawasan Agrowisata Tepas Papandayan, Selasa (21/10/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya PKS mendorong gerakan hilirisasi pertanian berbasis desa, agar petani dapat memperoleh nilai tambah dari hasil panennya sendiri sekaligus memperkuat ekonomi keluarga.
Acara ini juga digelar dalam rangka Hari Tani Nasional dan Hari Pangan Sedunia 2025, dihadiri oleh Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Mohamad Sohibul Iman, Ketua BPPN DPP PKS Dr. M. Riyono, Ketua DPW PKS Jawa Barat H. Iwan Suryawan, Ketua BPPN PKS Jawa Barat Budiwanto, serta Dari Kementerian Pertanian, hadir Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Muhammad Agung Sanusi.
Langkah Konkret dari Petani untuk Petani
Melalui inisiatif Potato’s Corner Garut atau Pojok Kentang, petani mulai mengolah hasil panennya menjadi keripik kentang, kentang mustofa, dan kentang beku siap saji. Program ini diharapkan menjadi contoh sederhana bagaimana petani bisa memperoleh nilai tambah.
Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Mohamad Sohibul Iman, menyampaikan bahwa PKS ingin menjadikan hilirisasi sebagai gerakan ekonomi baru yang dimulai dari desa.
“Kita ingin kentang menjadi salah satu unggulan untuk dilakukan hilirisasi dengan berbagai produk yang meningkatkan nilai tambah,” ujarnya.
Shohibul menambahkan, PKS akan terus mendorong agar gerakan hilirisasi berjalan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Ia juga memastikan dukungan advokasi agar bantuan, pelatihan, dan akses pasar bagi petani bisa diperkuat.
“Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat. Semakin besar nilai tambah, semakin banyak keluarga yang terlibat,” jelasnya.
Provinsi Harus Lebih Aktif Menguatkan Pertanian
Ketua DPW PKS Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Iwan Suryawan, juga menyampaikan bahwa dukungan terhadap sektor pertanian harus lebih nyata di tingkat kebijakan daerah.
“PKS di pusat maupun di daerah terus memberi perhatian pada sektor pertanian. Tinggal bagaimana pemerintah provinsi bisa lebih banyak hadir untuk masyarakat,” katanya.
Menurutnya, program hilirisasi seperti yang dilakukan petani Garut perlu didorong di berbagai daerah sesuai potensi lokalnya agar manfaat ekonomi bisa dirasakan lebih luas.
“Insyaallah, dari Garut kita mulai. Tapi ke depan, daerah lain juga harus bergerak sesuai potensinya,” tambahnya.
Gerakan Kemandirian Petani
PKS menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penguatan sektor pertanian sebagai pilar ekonomi rakyat. Langkah hilirisasi yang dimulai dari Garut diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun kemandirian pangan berbasis keluarga dan komunitas.
“Dari Ladang ke Dapur, Dari Tani ke Mandiri.”
Slogan ini menjadi semangat utama dalam memperjuangkan kesejahteraan petani dan kemandirian ekonomi rakyat (AMH).
DPC PKS Kec. Mustikajaya Solid. Melayani. Raih Kemenangan.